Jalan Salib

Jalan Salib
12 Mei 2025

Jalan Salib adalah devosi yang mengenang perjalanan penderitaan Yesus Kristus menuju penyaliban-Nya di Bukit Kalvari. Devosi ini terdiri dari 14 perhentian yang masing-masing menggambarkan peristiwa dalam perjalanan penderitaan Yesus.

Cara Berdoa Jalan Salib

Jalan Salib biasanya didoakan dengan berjalan dari satu perhentian ke perhentian berikutnya, sambil merenungkan penderitaan Kristus. Di setiap perhentian, kita berdoa:

  1. Menyebut nama perhentian
  2. Berdoa: "Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia."
  3. Merenungkan peristiwa yang terjadi pada perhentian tersebut
  4. Berdoa Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan
  5. Berdoa: "Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami."
Perhentian 1 dari 14

Perhentian 1: Yesus Dihukum Mati

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Yesus berdiri dalam keheningan saat Pilatus menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya. Meskipun tidak bersalah, Ia menerima hukuman itu dengan kerendahan hati, demi keselamatan kita.

Tanggapan:

Tuhan, bantulah kami untuk menerima ketidakadilan dalam hidup kami dengan kerendahan hati seperti Engkau.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 2: Yesus Memanggul Salib-Nya

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Yesus menerima salib dengan cinta. Ia memeluk salib itu, alat penyiksaan-Nya, dan mulai perjalanan menuju Kalvari.

Tanggapan:

Tuhan, bantulah kami untuk memanggul salib kami setiap hari dan mengikuti-Mu.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 3: Yesus Jatuh untuk Pertama Kalinya

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Beban salib yang berat dan kelemahan fisik akibat penyiksaan membuat Yesus jatuh. Namun, Ia bangkit kembali dan melanjutkan perjalanan-Nya.

Tanggapan:

Tuhan, ketika kami jatuh dalam dosa, bantulah kami untuk bangkit kembali dan melanjutkan perjalanan kami.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 4: Yesus Bertemu dengan Ibu-Nya

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Di tengah penderitaan-Nya, Yesus bertemu dengan Maria, ibu-Nya yang penuh kasih. Mata mereka bertemu dalam pandangan yang penuh kasih dan penderitaan bersama.

Tanggapan:

Tuhan, semoga kami dapat merasakan kehadiran Maria, Bunda-Mu dan Bunda kami, dalam saat-saat sulit kami.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 5: Simon dari Kirene Membantu Yesus Memanggul Salib-Nya

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Simon, yang awalnya dipaksa, membantu Yesus memanggul salib-Nya. Dalam tindakan ini, ia menjadi contoh bagi kita semua untuk membantu meringankan beban orang lain.

Tanggapan:

Tuhan, bukalah mata kami untuk melihat penderitaan orang lain dan berilah kami keberanian untuk membantu mereka memanggul salib mereka.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 6: Veronika Mengusap Wajah Yesus

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Veronika, tergerak oleh belas kasihan, menerobos kerumunan untuk mengusap wajah Yesus yang berdarah dan berkeringat. Sebagai balasan, Yesus meninggalkan gambar wajah-Nya pada kain Veronika.

Tanggapan:

Tuhan, berilah kami keberanian seperti Veronika untuk menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang menderita, meskipun hal itu berisiko bagi kami.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 7: Yesus Jatuh untuk Kedua Kalinya

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Meskipun dibantu oleh Simon, Yesus jatuh lagi di bawah beban salib. Namun, dengan tekad yang kuat, Ia bangkit kembali dan melanjutkan perjalanan-Nya.

Tanggapan:

Tuhan, ketika kami jatuh berulang kali dalam dosa yang sama, berilah kami kekuatan untuk bangkit kembali dan melanjutkan perjalanan kami menuju kesucian.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 8: Yesus Menghibur Perempuan-perempuan yang Menangisi-Nya

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Meskipun dalam penderitaan-Nya sendiri, Yesus berhenti untuk menghibur para perempuan Yerusalem yang menangisi-Nya. Ia mengingatkan mereka untuk menangisi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka.

Tanggapan:

Tuhan, ajarilah kami untuk tidak hanya merasa sedih atas penderitaan-Mu, tetapi juga untuk bertobat dari dosa-dosa kami yang menyebabkan penderitaan-Mu.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 9: Yesus Jatuh untuk Ketiga Kalinya

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Hampir sampai di puncak Kalvari, Yesus jatuh untuk ketiga kalinya. Kelelahan yang luar biasa dan kelemahan fisik-Nya hampir mengalahkan-Nya, tetapi cinta-Nya yang besar memberi-Nya kekuatan untuk bangkit kembali.

Tanggapan:

Tuhan, ketika kami merasa benar-benar hancur oleh beban hidup kami, ingatkan kami akan cinta-Mu yang tak terbatas yang memberi kami kekuatan untuk melanjutkan.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 10: Yesus Ditanggalkan Pakaian-Nya

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Sesampainya di Kalvari, para prajurit menanggalkan pakaian Yesus, menambah rasa malu dan penderitaan-Nya. Ia yang mengenakan jubah kemuliaan di surga, kini berdiri telanjang di hadapan orang banyak.

Tanggapan:

Tuhan, bantulah kami untuk menanggalkan kesombongan dan keterikatan kami pada hal-hal duniawi, agar kami dapat mengenakan kerendahan hati dan kesederhanaan.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 11: Yesus Dipaku pada Salib

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Para prajurit memaku tangan dan kaki Yesus pada salib, menyebabkan rasa sakit yang tak terkatakan. Namun, di tengah penderitaan-Nya, Yesus berdoa, 'Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.'

Tanggapan:

Tuhan, ketika kami mengalami rasa sakit dan pengkhianatan, berilah kami rahmat untuk mengampuni seperti Engkau mengampuni.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 12: Yesus Wafat di Salib

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Setelah tiga jam tergantung di salib, Yesus berseru dengan suara nyaring, 'Sudah selesai!' Kemudian Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Dengan kematian-Nya, Ia telah menyelesaikan karya penebusan-Nya.

Tanggapan:

Tuhan, semoga kami tidak pernah melupakan harga yang telah Engkau bayar untuk keselamatan kami. Bantulah kami untuk hidup dengan cara yang menghormati pengorbanan-Mu.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 13: Yesus Diturunkan dari Salib

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Tubuh Yesus yang tak bernyawa diturunkan dari salib dan diletakkan dalam pelukan Maria, ibu-Nya. Maria, yang dulu menggendong bayi Yesus dengan penuh sukacita, kini memeluk tubuh putranya yang tak bernyawa dengan kesedihan yang mendalam.

Tanggapan:

Tuhan, semoga kami dapat merasakan kesedihan Maria dan belajar dari ketabahan dan imannya yang kuat di tengah penderitaan yang luar biasa.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Perhentian 14: Yesus Dimakamkan

Kami menyembah Dikau, ya Tuhan Yesus Kristus, dan bersyukur kepada-Mu. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Renungan:

Tubuh Yesus dibungkus dengan kain kafan dan diletakkan dalam makam baru milik Yusuf dari Arimatea. Sebuah batu besar digulingkan di depan pintu makam, dan para pengikut-Nya pergi dengan hati yang berat, tidak menyadari bahwa tiga hari kemudian akan terjadi kebangkitan yang mulia.

Tanggapan:

Tuhan, dalam saat-saat gelap dalam hidup kami, ketika harapan tampak hilang, ingatkan kami bahwa setelah Jumat Agung selalu ada Minggu Paskah. Setelah kematian selalu ada kebangkitan.

Doa:

Bapa Kami...

Salam Maria...

Kemuliaan...

Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Penutup

Ya Tuhan Yesus Kristus, kami telah merenungkan perjalanan penderitaan-Mu menuju salib. Melalui salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia dan membuka jalan keselamatan bagi kami. Bantulah kami untuk selalu mengingat pengorbanan-Mu yang tak terhingga dan untuk hidup sebagai murid-murid-Mu yang setia. Semoga dengan mengikuti jejak-Mu dalam penderitaan, kami juga dapat berbagi dalam kebangkitan dan kemuliaan-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Tips Interaktif:

  • Gunakan tombol navigasi atau indikator di atas untuk berpindah antar perhentian
  • Anda juga dapat menggunakan tombol panah pada keyboard untuk navigasi
  • Luangkan waktu untuk merenungkan setiap perhentian sebelum melanjutkan ke perhentian berikutnya
  • Jika berdoa bersama, satu orang dapat membaca refleksi sementara yang lain merespons dengan doa

Artikel atau doa ini dapat disalin dan disebarluaskan dengan syarat mencantumkan sumber artikel dari www.doa-katolik.com

Share this article